Selasa, 20 Agustus 2013

Biologi (SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA)



GINJAL
Ginjal merupakan salah satu organ yang terpenting dalam tubuh manusia, dimana ginjal berfungsi untuk menyaring darah dan juga sebagai organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia. Ginjal sendiri terletak di area retroperitoneal, pada bagian belakang dinding abdomen, disamping depan vertebra , dan setinggi torakal 12 sampai lumbal ke-3. Ginjal disokong oleh dua jaringan penyokong yaitu, jaringan adipose dan jaringan penyokong yang disebut  fasia gerota yang dibungkus dengan kapsul ginjal. Kapsul ginjal berfungsi untuk mempertahankan ginjal, pembuluh darah, dan kelenjar adrenal terhadap adanya trauma.
Ginjal pada orang dewasa memiliki panjang dengan ukuran 11cm, selebar 5 - 7,5cm, setebal 2,5cm dan seberat 150gr. Berikut adalah gambar ginjal dan bagian-bagiannya:

Bagian-bagian ginjal


1.    Calycles, merupakan bagian ginjal yang berbentuk cangkir, yang  berfungsi untuk menampung urin yang belum mencapai kandung kemih melalui ureter.
2.    Vena ginjal, merupakan pembuluh balik, yang berfungsi untuk membawa darah keluar dari ginjal, lalu dialirkan menuju vena cava inferior  dan kembali ke jantung.
3.    Arteri Ginjal, merupakan pembuluh nadi , yang berfungsi untuk membawa darah masuk ke ginjal dan disaring/difiltrasi oleh gromerulus.

Selain itu ginjal terbagi atas tiga bagian utama yaitu :
1.    Korteks.
Korteks merupakan bagian paling luar, terletak dibagian bawah kapsula fibrosa sampai lapisan medulla.Korteks disusun oleh 1 juta  lebih nefron atau sekitar 1-4 juta nefron dalam korteks. Nefron disusun oleh badan Malpighi, dimana badan Malpighi tersebut disusun atas glomerulus, kapsula bowman, lengkung henle dan terdiri dari tiga saluran (tubulus) yaitu, tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Dan 90% darah yang masuk ke ginjal, menuju pada lapisan korteks.

2.    Medulla.
Medulla merupakan bagian yang terdiri atas saluran-saluran atau duktus collecting yang disebut dengan pyramid ginjal , pyramid ginjal tersebut terdiri atas 8-18 buah. Pada bagian ini, terdapat lengkung henle, yang berfungsi untuk menghubungkan dua saluran (tubulus) yaitu tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal.

3.    Pelvis (Ruang ginjal).
Pelvis atau disebut  juga dengan ruang ginjal, merupakan bagian yang terdiri dari kaliks minor dan kaliks mayor. Dimana empat sampai lima kaliks minor bergabung, maka menjadi kaliks mayor, dan dua sampai tiga kaliks minor bergabung, akan menjadi ruang ginjal atau pelvis. Pelvis ini berhubungan dengan ureter bagian proksimal, dan merupakan bagian yang berfungsi untuk menampung urin sementara, sebelum urin tersebut dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan melalui uretra

4.    Ureter.
Ureter merupakan saluran yang panjangnya mulai dari ginjal sampai bladder, panjang sekitar 25-30cm dan berdiameter 6mm. Berjalan mulai dari pelvis renal sampai lumbal ke-2. Fungsi ureter berperan penting dalam proses transfer urin atau saluran yang berfungsi untuk menghantarkan urin menuju kandung kemih.
5.    Kandung kemih.
Kandung kemih merupakan organ yang berongga dan berotot, dimana organ ini berfungsi untuk menampung urin yang akan dikeluarkan melalui uretra.
6.    Uretra.
Uretra merupakan saluran yang panjangnya mulai dari leher kandung kemih sampai ke meatus, fungsi uretra adalah sebagai saluran yang berfungsi untuk mengeluarkan urin Dan panjang uretra pada wanita adalah 4 cm dan uretra pada pria 20 cm.
Nefron.
Nefron merupakan tempat penyaringan darah yang telah masuk ke ginjal, dimana nefron ini disusun oleh badan malphigi yang terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, lengkung henle dan 3 saluran (tubulus), yaitu  : tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus. Berikut bagian-bagian nefron dan fungsinya :
1.    Glomerulus.
Glomerulus merupakan cabang arteriole aferen dan membentuk anyaman-anyaman . Glomerulus ini berfungsi untuk  menyaring zat-zat seperti air, glukosa, garam dan asam amino, sedangkan zat berupa sel darah dan protein tetap bertahan diglomerulus. Proses penyaringan pada glomerulus ini menghasilkan urin primer.

2.    Kapsula Bowman.
Kapsula bowman sendiri berbentuk kapsul atau kantong, dimana kapsula bowman ini berfungsi  untuk membungkus glomerulus.

3.    Lengkung Henle.
Lengkung henle merupakan saluran yang menghubungkan dua saluran (tubulus), yaitu tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.

4.    Tubulus kontortus proksimal.
Tubulus kontortus proksimal adalah saluran yang berfungsi untuk menyerap kembali hasil zat yang telah difiltrasi oleh glomerulus, dimana zat yang diserap itu adalah air, glukosa, garam dan asam amino. Dimana proses ini menghasilkan urin sekunder.

5.    Tubulus kolektivus.
Tubulus kolektivus merupakan saluran tempat penampungan urin dari nefron, lalu dialirkan  ke pelvis menuju kandung kemih.

Tahap – tahap pembuatan urin  :

1.    Filtrasi Glomerular.
Proses filtrasi atau penyaringan sering disebut filtrasi glomerular dimana proses penyaringan ini dilakukan pada glomerulus, dan merupakan tahap atau langkah pertama dalam produksi urin. Ultrafiltrasi ini terjadi dimana plasma menembus bladder dari plasma endothelium glomerulus lalu hasilnya masuk ke ruang intrakapsula bowman. Normalnya hanya sekitar 20% atau 180 liter/hari plasma yang masuk untuk disaring oleh glomerulus.Dan hanya 1-2 liter yang dikeluarkan dalam bentuk urin dan 178,5 liter diserap kembali atau direabsorsikan. Filtrasi ini terjadi karena ada perbedaan antara tekanan-tekanan filtrasi dengan tekanan-tekanan melawan filtrasi. Tekanan-tekanan filtrasi ini terbagi atas tiga tekanan , yaitu :

1.    Tekanan darah kapiler glomerulus.
Tekanan darah kapiler glomerulus, merupakan tekanan yang cenderung mendorong filtrasi, tekanan ini terjadi karena adanya kontraksi atau kerja jantung dan resistensi dari arteriole afferen dengan arteriole efferent. Besar tekanan ini 50mmHg.
2.    Tekanan osmotic koloid plasma.
Tekanan osmotic koloid plasma merupakan tekanan yang  bersifat melawan filtrasi, tekanan ini terjadi karena protein plasma yang menarik air dan garam masuk ke dalam pembuluh darah kapiler. Besar tekanan ini 30mmHg.
3.    Tekanan hidrotastik kapsula bowman.
Tekanan hidrotastik kapsula bowman, merupakan tekanan yang dikenal dengan tekanan yang cenderung melawan filtrasi, dimana tekanan ini terjadi karena adanya cairan pada kapsula bowman. Besar tekanan ini 5mmHg.

Sedangkan tekanan efektif (tekanan yang melawan filtrasi) adalah tekanan  yang mendorong tekanan darah kapiler glomerulus.
Tidak semua zat yang masuk ke glomerulus disaring oleh glomerular, hal ini disebabkan karena dinding filtrasi yang hanya bisa dilewati oleh zat-zat yang berukuran kecil seperti, plasma, air, garam, glukosa dan molekul-molekul kecil lainnya. Sedangkan seperti sel darah dan protein tidak disaring oleh glomerulus, tetapi zat tersebut bertahan atau tinggal diglomerulus. Besar volume filtrasi glomerulus permenit disebut juga laju filtrasi glomerular atau glomerular filtration rate (GFR). GFR ini berfungsi untuk mengistimasikan atau membersihkan zat-zat yang akan direabsorsikan atau yang akan dikeluarkan menjadi urin. GFR pada laki-laki sekitar 125liter/menit atau sekitar 180liter/hari, sedangkan pada perempuan sekitar 110liter/menit.

GFR ini terjadi karena dua faktor yaitu :
1.    Tekanan filtrasi efektif
Semakin meningkatnya tekanan ini, maka meningkatkan GFR. Tekanan ini mempengaruhi GFR karena, adanya autoregulasi dari ginjal termasuk karena saraf stimulasi simphatis yang mempengaruhi arteriole afferent dengan arteriole efferent, dan adanya obstruksi dari urin sehingga menurunkan protein plasma, sehingga meningkatkan GFR.

2.    Permeabilitas dari glomerulus.
Glomerulus  bersifat permeable sehingga mempercepat proses penyaringan atau filtrasi. Namun pada saat tertentu, seperti pada saat penyakit ginjal, sifat permeable glomerulus tersebut akan meningkan permeabilitas pada glomerulus sehingga meningkatkan GFR.

 Zat yang terpenting pada saat sekresi adalah kreatinin. Kreatinin merupakan pecahan dari kreatinin fosfat dengan jaringan otot, dimana kreatinin ini bersifat bersih sehingga mengacu fungsi renal clearance dan biasanya dikeluarkan melalui urin.
2.    Reabsorsi tubular.
Proses Reabsorsi atau penyerapan kembali sering disebut dengan reabsorsi tubular. Dimana proses penyerapan ini dilakukan pada tubulus, zat-zat atau material yang diserap adalah zat-zat yang penting bagi tubuh atau yang dibutuhkan oleh tubuh. Material yang direabsorsikan akan masuk kembali ke darah melalui kapiler peritubular.
Sebagian besar reabsorsi terjadi pada tubulus kontortus proksimal  dan itu sekitar 75%,  selebihnya terjadi pada tubulus kontortus distal dan duktus koligen. Proses reabsorsi terjadi melalui transfer aktif dan transfer pasif. Tranfers pasif adalah pergerakan zat atau material melalui gradient kimia dan listrik.. Pergerakan pasif terjadi dari area konsentrasi tinggi ke konsentrasi kimia rendah. Misalnya reabsorsi pasif pada air  di tubulus kontortus distal, kemudian reabsorsi urea dan air dengan bantuan ADH pada duktus koligen, dan reabsorsi air,urea dan klor pada tubulus kontortus proksimal. Sedangkan transfer aktif adalah pergerakan zat atau material melalui gradient kimia dengan bantuan ATP. Contoh reabsorsi pada transfer aktif seperti reabsorsi pada natrium, kalium dan klor pada tubulus kontortus distal dan duktus koligen, serta transfer glukosa, natrium, kalium fosfat, sulfat, vitamin C yang terjadi pada tubulus kontortus proksimal..

3.    Sekresi tubular.
Sekresi tubular merupakan proses yang berkebalikan dengan proses reabsorsi, dimana proses ini adalah proses yang  yang menghantarkan zat-zat dari kapiler peritubular, melewati epitel sel-sel tubular masuk ke lumen nefron untuk dikeluarkan dalam urin.
Substansi yang penting dalam proses sekresi adalah hydrogen,  potassium, anion dan kation organic  serta benda-benda asing didalam tubuh. Sekresi ion hydrogen sangat penting dalam keseimbangan asam-basa cairan tubuh, oleh karena itu ion hydrogen tergantung dari keasaman cairan tubuh, apabila cairan tubuh bersifat asam, maka sekresi hydrogen meningkat, dan sebaliknya. Sekresi potassium terjadi di tubulus kontortus distal dan duktus koligen, dan menghasilkan sekresi variable hydrogen dan variable kalium. Dan sekresi anion serta kation organic termasuk polutan lingkungan dan obat-obatan  yang terjadi pada tubulus kontortus proksimal.

KULIT



Kulit merupakan organ tubuh yang paling besar, dimana kulit terdiri dari sekitar 15-20 persen dari berat badan. Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu, lapisan epidermis, lapisan dermis dan lapisan subkutaneus, dan tiga kelenjar yaitu kelenjar keringat, kelenjar sebasea, dan kelenjar mamae.

Berikut lapisan-lapisan pada kulit
   1.    Lapisan Epidermis.
Merupakan lapisan tipis pada bagian  terluar kulit dan berhubungan langsung dengan dunia luar. Terdiri dari sel-sel tanduk ( keratonosit ) dan sel melanosit. Epidermis mempunyai lima lapisan dan empat sel. Lima lapisan paling luar yaitu stratum korneum, stratum lusidum, stratum lusidium, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum germinativum atau stratum basalis, sedangkan tipe selnya adalah keratonosit, melanosit, merkel dan sel langerhans.

A.    Lapisan-lapisan epidermis.
1.    Stratum Korneum, merupakan lapisan paling luar yang terdiri dari lapisan sel tanduk, gepeng, kering dan tidak berinti. Pada lapisan ini terdapat sel-sel mati dan berganti dengan yang baru atau desqumation. Fungsinya ialah melindungi atau proteksi terhadap trauma,mikoorganisme, barier terhadap kehilangan cairan, elektrolit dan zat kimia.

2.    Stratum Lusidum, lapisan ini ditemukan pada kulit yang tebal seperti pada telapak tangan dan telapak kaki. Pada lapisan ini terdiri dari sel yang sangat gepeng dan bening. Fungsinya sebagai bantalan dan proteksi trauma.

3.    Stratum granulosum, merupakan lapisan-lapisan dengan sel-sel yang bergranula keratohialin yang merupakan precursor pembentukan keratin. Kreatin merupakan protein keras, yang berfungsi untuk melindungi terhadapan kehilangan kelembapan kulit. Fungsi lapisan ini adalah proteksi benda asing, kuman, dan bahan kimia yang masuk dalam tubuh.

4.    Stratum spinosum, adalah lapisan sel spina atau tanduk, karena sel-selnya dibentuk oleh tonjolan yang menyerupai spina. Fungsi lapisan ini adalah menahan gesekan dan dari luar.

5.    Stratum germinativum atau stratum basalis, lapisan ini merupakan lapisan dasar pada epidermis  dan lapisannya mempunyai inti sel sehingga dapat terjadi pembelahan sel yang cepat dan sel-sel baru didorong masuk ke lapisan berikutnya.


B.    Sel-sel epidermis.

1.    Keratinosit.
Merupakan sel-sel tanduk dan penyusun terbesar dari epidermis. Keratinosit menghasilkan keratin yang merupakan hasil lapisan barier terluar dari kulit untuk melindungi dari kuman pathogen, serta kehilangan cairan tubuh. Kreatinin merupakan unsure terpenting dalam pengerasan rambut dan kuku.

2.    Melanosit.
Melanosit merupakan pigmen epidermal yang memproduksi melanosom yang mengandung melanin (pigmen pada kulit). Warna kulit dihasilkan oleh adanya empat pigmen yaitu karotinoid untuk warna kuning, melanin untuk warna warna coklat, oksigenasi hemoglobin pada kapiler menimbulkan warna merah dan penurunan hemoglobin pada venula menimbulkan warna biru.
Melanin berperan penting untuk warna kulit, dihasilkan pada lapisan epidermis dan disimpan dalam lapisan dermis. Perbedaan warna kulit disebabkan karena ukuran dan kualitas melanosom dan proksi melanin. Pigmen kulit juga dipengaruhi oleh faktor keturunan, hormon dan lingkungan. Hormon yang berperan produksi melanosit  adalah hormone melanosit stimulating hormone (MSH) yaitu dengan merangsang perpindahan melanosom ke cabang-cabang sitoplasma. Terpaparnya sinar matahari juga berpengaruh terhadap ukuran dan aktivitas fungsional baik melanosit dan melanosom. Sinar ultraviolet meningkatkan kegiatan melanosit dan meningkatkan produksi melanin dan menimbunnya dalam keratinosit sehinga kulit menjad coklat.

3.    Sel merkel.
Sel merker berada pada lapisan basal, merupakan reseptor mekanik atau sentuh pada telapak tangan, telapak kaki dan mulut.

4.    Sel langerhans.
Merupakan sel yang berbentuk bintang, berada menyebar diantara keratonosit di epidermal. Sel ini aslinya berada menyebar diantara keratinosit di epiderma. Sel ini aslinya berasal dari sumsum tulang kemudian bermigrasi  ke epidermis. Fungsi utama sel langerhans adalah berperan dalam reaksi immune pada kulit.

    2.    Lapisan Dermis.
Lapisan dermis lebih tebal, sekitar 1-4 mm berada dibawah epidermis. Lapisan dermis tersusun dari fibroblast, makrofag, mast sel, dan limfosit untuk meningkatkan penyembuhan luka. Pada lapisan ini juga terdapat limfatik kulit, vaskuler dan jaringan saraf.
Lapisan dermis dibagi menjadi dua bagian yaitu papilla dermis dan retikular dermis. Lapisan papilla dermis mengandung lebih banyak kolagen, pembuluh darah, kelenjar keringat dan elastin yang berhubungan langsung dengan dengan epidermis. Sedangkan lapisan reticular mengandung jaringan ikat yang lebih tebal, sel-sel fibrosa, sel histiosit, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, kelenjar sebasea, sel lemak dan otot penegak rambut. Pada lapisan ini membentuk jaringan komplek serabut sensori yang sensitive terhadap nyeri, sentuhan  dan suhu. Ada empat tipe utama dari sensasi yaitu nyeri, sentuhan, panas dan dingin. Rasa nyeri dapat disebabkan oleh fisik, kimia,  dan stimulus mekanik.

   3.       Lapisan subkutaneus.
Merupakan lapisan khusus dari jaringan konektive  atau disebut lapisan  adipose karena mengandung lemak. Fungsi dari jaringan subkutaneus adalah untuk menyimpan lemak, pencegahan trauma,dan pengaturan suhu.
Kelenjar-kelenjar pada kulit.

   1.    Kelenjar keringat .
Hampir diseluruh kulit terdapat kelenjar keringat, kecuali pada kulit bagian dasar kuku, batas bibir, glans penis, dan gendang telinga. Kelenjar ini banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki. Kelenjar keringat dibagi menjadi dua yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar keringat ekrin mensekskresi air dan membantu pendinginan evaporative tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh. Kelenjar ini terdapat diseluruh tubuh dan lebih banyak pada area telapak tangan, telapak kaki, dan dahi. Kelenjar apokrin merupakan kelenjar keringat khusus dan aktif mulai masa pubertas. Terletak pada area khusus seperti pada aksila, areola payudara dan anogenital. Kelenjar ini memproduksi cairan yang tidak berbau dan akan berbau jika berhubungan dengan bakteri.

    2.    Kelenjar sebasea.
Kelenjar sebasea menghasilkan sebu yang merupakan campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan sel yang berfungsi pelembut kulit dan bersifat bakterisid. Kelenjar ini bermuara pada folikel rambut pada area glans penis, labium minus, dan kelenjar pada kelopak mata.

   3.    Kelenjar mamae.
Merupakan kelenjar apokrin yang termodifikasi yang khusus menghasilkan susu. Kelenjar ini berperan dalam proses menyusui.

Pengertian Tentang Penyakit Kulit 
Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang umum, terjadi pada orang orang dari segala usia. Gangguan pada kulit sering terjadi karena ada faktor peyebabnya, Antara lain yaitu iklim, lingkungan, tempat tinggal, kebiasaan hidup kurang sehat, alergi dan lain lain.

Berikut Jenis-Jenis Penyakit Kulit


1. Dermatitis / Eksim
Penyakit dermatitis memiliki gejala utama yang dirasakan penderita adalah pada kulit terasa gatal yang berlebihan. Hal ini pun diikuti oleh kulit yang mulai memerah, pecah-pecah dan bersisik serta gelembung-gelembung kecil timbul dan mengandung air atau nanah. Yang paling sering terkena penyakit dermatitis adalah tangan, telinga, kaki dan lipatan paha.

Penyakit dermatitis lebih sering disebabkan oleh alergi terhadap rangsangan zat kimia tertentu yang bisa ditemukan di detergen, obat-obatan, kosmetik dan sabun serta kepekaan terhadap makanan tertentu seperi ikan laut, udang, vetsin dan telur. Kemudian bisa juga berasal dari serbuk sari tanaman, rangsangan iklim, debu dan gangguan emosi.

2. Bisul / Furunkel

Bisul adalah penyakit kulit berupa benjolan, berwarna merah dan akan membesar. Benjolan bisul tersebut berisi nanah, berdenyut dan terasa panas dan bisa tumbuh di hampir semua bagian tubuh. Tetapi umumnya lebih sering tumbuh pada bagian yang lembap seperti sela bokong, lipatan paha, leher, kepala dan ketiak.
Bisul ini disebabkan karena infeksi bakteri Stafilokokus aureus di kulit lewat folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak yang bisa menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang bisa memengaruhi tingkat risikonya terkena bisul adalah kebersihan yang buruk, pelemahan diabetes, infeksi luka, kosmetik yang membuat pori tersumbat dan bahan kimia.

3. Campak / Rubella
Campak adalah penyakit kulit menular yang diakibatkan oleh virus dan biasanya menginfeksi anak-anak. Gejala awal penyakit campak adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala, badan lesu, berkurangnya nafsu makan dan radang mata. Kemudian timbul ruam merah yang gatal yang menyebar ke seluruh tubuh.

4. Kudis / Scabies
Kudis adalah penyakit kulit yang diakibatkan oleh parasit tungau yang gatal. Yang lebih berisiko tinggi terkena penyakit kudis adalah mereka yang tinggal di daerah kumuh dan tidak menjaga kebersihan tubuh. Gejalanya bisa terlihat dari rasa gatal yang hebat pada malam hari di daerah sekita jari kaki, bawah ketiak, tangan, alat kelamin, pinggal dan lainnya.

5. Jerawat
80% dari seluruh tubuh manusia pernah mempunyai jerawat. Jerawat adalah penyakit kulit yang diakibatkan oleh bakteri yang tumbuh di kulit dan pori-pori yang memiliki kelenjar minyak di bawah kulit. Jika tidak dilakukan pengobatan pada tahap awal munculnya maka jerawat akan berkembang. Sebagai informasi, jerawat tidak hanya bisa tumbuh dan berkembang di wajah tetapi juga bisa di punggung yang dinamakan sebagai jerawat punggung.

6.Psoriasis.
Psoriasis termasuk penyakit kulit yang sulit didiagnosa. Bagian tubuh yang biasa terkena eksim sama dengan bagian tubuh yang biasa terkena psoriasis, ditambah kulit kepala, punggung bagian bawah, telapak tangan, dan telapak kaki. Stres, trauma, dan tingkat kalsium yang rendah dapat menyebabkan psoriasis.

Psoriasis bukan penyakit menular, tetapi bersifat menurun. Gejala psoriasis adalah timbulnya bercak-bercak merah yang di atasnya terdapat sisik-sisik putih tebal dan menempel berlapis-lapis. Bila digaruk, sisik-sisik tersebut akan rontok. Mula-mula, luas permukaan kulit yang terkena hanya kecil, dan semakin lama semakin melebar.

7.Melanoma.
Melanoma merupakan kanker kulit yang sangat serius, sehingga dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati. Melanoma adalah jenis kanker yang menyebabkan perubahan tahi lalat pada kulit, sangat berbahaya jika muncul pada leher atau kulit kepala. Salah satu tanda terjadinya melanoma adalah tahi lalat yang membesar. Selain itu terjadi perubahan warna pada tahi lalat serta terlihat tanda-tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat.

8.Impetigo.
Impetigo adalah penyakit kulit menular yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Impetigo menyebabkan kulit menjadi gatal, melepuh berisi cairan dan kulit menjadi merah. Impetigo sangat mudah terjadi pada anak berusia dua sampai enam tahun. Bakteri biasanya masuk ke dalam kulit melalui gigitan serangga, luka, atau goresan. Kebersihan sangat penting bagi orang yang mengalami impetigo.

 Pengertian Paru-paru



Paru-paru adalah organ tubuh manusia yang terdapat di dalam dada. paru-paru  ini mempunyai fungsi memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.

Paru-paru merupakan organ dalam sistem pernafasan dan termasuk dalam sistem kitaran vertebrata yang bernafas. Ia berfungsi untuk menukar oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah dengan bantuan hemoglobin. Proses ini dikenali sebagai respirasi atau pernafasan.

Paru-paru terletak di dalam rongga dada (thoracic cavity), dilindungi oleh struktur tulang selangka dan diliputi dua dinding yang dikenal sebagai pleura. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh lapisan udara yang dikenal sebagai rongga pleural yang berisi cairan pleural.

Manusia menghirup udara untuk mendapatkan oksigen, namun tidak semua udara yang dihirup dapat digunakan oleh tubuh, karena udara tercampur dengan berbagai jenis gas. Pada waktu kita bernapas, paru-paru menarik udara dari ruang tenggorokan. Saat dihembuskan, rangka tulang rusuk tertarik ke arah dalam, dan diafragma di bawah tulang rusuk bergerak ke atas. Ketika paru-paru mengecil, udara yang ada di dalam kantung udara sedikit demi sedikit terdorong ke luar melalui batang tenggorokan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian paru-parudan cara kerjanya:

  • Jika Oksigen sudah sampai pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke dalasaluran paru-paru.
  • Oksigen akan berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler-kapiler arteri dengan cara difusi. Kapiler-kapiler ini terdapat pada alveolus yang merupakan cabang dari Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.
  • Oksigen diikat oleh hemoglobindalam sel-sel darah merah (eritrosit), lalu diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh  yang nantinya akan digunakan oleh mitokondoria alam respirasi tingkat seluler untuk menghasilkan energi berupa ATP (Adenosin Tripospat).
  • Karbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena untuk dibawa ke alveolus dan akan dikeluarkan di alveolus melalui proses respirasi.

Paru-paru yang berair disebut paru-paru basah, biasanya penyebab cairan yang terdapat pada paru-paru adalah:

  • Infeksi (TB paru, pneumonia)
  • Tumor paru (baik yang asalnya dari paru-paru maupun proses penjalaran dari tumor di tempat lain)
  • Trauma (misal hantaman benda tumpul di rongga dada, dll)

Demikian pengertian paru-paru beserta penyakit yang biasa

paru-paru merupakan organ dalam sistem pernafasan dan termasuk dalam sistem kitaran vertebrata yang bernafas. Ia berfungsi untuk menukar oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah dengan bantuan hemoglobin. Proses ini dikenali sebagai respirasi atau pernafasan.

Paru-paru terletak di dalam rongga dada (thoracic cavity), dilindungi oleh struktur tulang selangka dan diliputi dua dinding yang dikenal sebagai pleura. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh lapisan udara yang dikenal sebagai rongga pleural yang berisi cairan pleural.

Manusia menghirup udara untuk mendapatkan oksigen, namun tidak semua udara yang dihirup dapat digunakan oleh tubuh, karena udara tercampur dengan berbagai jenis gas. Pada waktu kita bernapas, paru-paru menarik udara dari ruang tenggorokan. Saat dihembuskan, rangka tulang rusuk tertarik ke arah dalam, dan diafragma di bawah tulang rusuk bergerak ke atas. Ketika paru-paru mengecil, udara yang ada di dalam kantung udara sedikit demi sedikit terdorong ke luar melalui batang tenggorokan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian paru-paru dan cara kerjanya:

  • Jika Oksigen sudah sampai pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke dalam saluran paru-paru.
  • Oksigen akan berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler-kapiler arteri dengan cara difusi. Kapiler-kapiler ini terdapat pada alveolus yang merupakan cabang dari Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.
  • Oksigen diikat oleh hemoglobindalam sel-sel darah merah (eritrosit), lalu diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh  yang nantinya akan digunakan oleh mitokondoria alam respirasi tingkat seluler untuk menghasilkan energi berupa ATP (Adenosin Tripospat).
  • Karbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena untuk dibawa ke alveolus dan akan dikeluarkan di alveolus melalui proses respirasi.

Paru-paru yang berair disebut paru-paru basah, biasanya penyebab cairan yang terdapat pada paru-paru adalah:

  • Infeksi (TB paru, pneumonia)
  • Tumor paru (baik yang asalnya dari paru-paru maupun proses penjalaran dari tumor di tempat lain)
  • Trauma (misal hantaman benda tumpul di rongga dada, dll)

Demikian pengertian paru-paru beserta penyakit yang biasa .

1.    Anatomi paru-paru

Anatomi paru-paru adalah struktur atau bagian-bagian dari paru-paru. Paru-paru itu sendiri sangat penting bagi tubuh manusia, sebab salah satu fungsi paru-paru adalah memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida ketika tubuh menghirup udara.

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung-gelembung (gelembung hawa = alveoli). Gelembung-gelebung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90 m2 pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000 buah yang terdapat pada paru-paru kiri  dan kanan.

Paru-paru sendiri dibagi menjadi dua, yakni :


Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah paru),

  • Lobus pulmo dekstra superior,
  • Lobus medial
  • Lobus inferior

Tiap lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru kiri, terdiri dari pulmo sinister lobus superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment.

Paru-paru mempunyai 10 segment yaitu :

  • 5 buah segment pada lobus superior dan,
  • 5 buah segment pada inferior

Paru-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :

  • 5 buah segment pada lobus inferior
  • 2 buah segment pada lobus medialis
  • 3 buah segment pada lobus inferior

Tiap-tiap segment ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus yang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh-pembuluh darah getah bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.


Letak Anatomi Paru-paru

Paru-paru terletak pada rongga dada, datarannya menghadap ke tengah rongga dada/kavum mediastinum. Pada bagian tengah itu terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru dibungkus oeh selaput selaput yang bernama pleura.

Pleura dibagi menjadi dua :

  • Pleura viseral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru.
  • Pleura parietal, yaitu selaput paru yang melapisi bagian dalam dinding dada.

Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna unuk meminyaki permukaannya (pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada dimana sewaktu bernafas bergerak.


Demikianlah Anatomi Paru-paru yang lumayan rumit. Dengan mengetahui anatomi paru-paru  diharapkan kita bisa mengetahui masalah-masalah kesehatan yang sering menimpa paru-paru.

1.    Struktur paru-paru

Struktur paru-paru sangatlah rumit karena paru-paru terdiri dari bermacam-macam bagian. Paru-paru itu sendiri hanya terbagi dua, yaitu paru-paru kanan dan kiri. Sedangkan bagian-bagian yang terdapat pada paru-paru kanan dan kiri sangatlah banyak dan terbagi-bagi.



a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.


b. Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.

Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.

Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.


c. Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.


d. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.


e. Paru-paru (Pulmo)

Struktur Paru-paru sangatlah berbeda dengan rongga hidung dan tenggorokan. Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri  (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).

Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.


Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).

Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan. Maka jelaskan bahwa struktur paru-paru manusia sangatlah rumit namun begitu kita bisa mempelajarinya.



   2. Cara kerja paru-paru manusia

Paru-paru Manusia ada dua yang satu di sebelah kiri dan satu lagi di sebelah kanan. Paru-paruManusia baik yang di kiri maupun yang di kanan di bagi lagi menjadi beberapa bagian. Namun kesemuanya sangat penting bagi manusia.

paru-paru adalah salah satu organ pernafasan manusia. Paru-Paru terletak di rongga dada dan diatas diafragma, dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Paru-paru berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara melalui proses pernafasan.

Bila dijelaskan secara singkat, cara kerja paru-paru adalah bila kedua paru-paru mengembang, maka itu berarti oksigen masuk ke paru-paru dan bila kedua paru-paru mengempis, maka itu berarti karbondiaoksida keluar dari paru-paru. Cara kerja paru-paru manusia sangat berhubungan erat dengan hidung, laring, trakea, serta bronkus.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai organ-organ pernafasan tersebut:

  • Hidung

Merupakan saluran pernafasan paling awal dan terletak paling atas. Terdapat 2 rongga pada hidung manusia yang dipisahkan oleh otot yang berfungsi sebagai sekat.

  • Laring

Tersusun atas tulang rawan dan terdapat selaput suara yang akan bergetar saat kita mengeluarkan suara.

  • Trakea

Memiliki saluran bercabang dua yang disebut bronkus dan berhubungan langsung dengan paru – paru. Dilapisi oleh selaput lendir dan sel-sel yang bersilia yang berfungs untuk menahan debu masuk bersama udara supaya tidak terus masuk ke paru-paru.

  • Bronkus

Menghubungkan trakea dengan paru-paru.

paru-paru kanan dan kiri masing-masing memiliki satu bronkus. Bronkus memiliki cabang yang disebut bronkiolus dan terdapat di dalam paru-paru.


Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara kerja paru-paru manusia :

  • Jika Oksigen sudah sampai pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke dalam saluran paru-paru.
  • Oksigen akan berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler-kapiler arteri dengan cara difusi. Kapiler-kapiler ini terdapat pada alveolus yang merupakan cabang dari Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.
  • Oksigen diikat oleh hemoglobindalam sel-sel darah merah (eritrosit), lalu diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh yang nantinya akan digunakan oleh mitokondoria alam respirasi tingkat seluler untuk menghasilkan energi berupa ATP (Adenosin Tripospat).
  • Karbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena untuk dibawa ke alveolus dan akan dikeluarkan di alveolus melalui proses respirasi.

Itulah cara kerja paru-paru manusia, diharapkan dengan mengetahui cara kerjanya kita bisa menjaga paru-paru kita agar tetap sehat.


Fungsi paru-paru sangat penting sekali bagi tubuh manusia. Sebab tanpa paru-paru manusia tidak bisa bernafas dan akhirnya mati. Fungsi paru-paru yang paling utama adalah mengeluarkan karbondioksida saat manusia bernafas.

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.

Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.


5. Fungsi Paru-paru dan penyakitnya.

Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, Fungsi Paru-paru untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).

Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.

Kelainan-kelainan pada Fungsi Paru-paru, diantaranya adalah :

  1. Asma atau sesak nafasyaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
  2. Kanker Paru-Paru yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
  3. Emphysema adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.


  1. Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur .
  2. Berolah raga dengan teratur .
  3. Istirahat minimal 6 jam per hari .
  4. Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba .
  5. Hindari Stress.

Demikian informasi mengenai fungsi paru-paru bagi tubuh manusia. Semoga kita bisa menjaga kesehatan fungsi paru-paru kita.




HATI

Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi sangat kompleks yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen. Batas atas hati berada sejajar dengan ruangan interkostal V kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga IX kanan ke iga VIII kiri. Permukaan posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah transversal sepanjang 5 cm dari sistem porta hepatis. Omentum minor terdapat mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatica, vena porta dan duktus koledokus. Sistem porta terletak di depan vena kava dan dibalik kandung empedu. Permukaan anterior yang cembung dibagi menjadi 2 lobus oleh adanya perlekatan ligamentum falsiform yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang berukuran kira-kira 2 kali lobus kiri. Hati terbagi 8 segmen dengan fungsi yang berbeda. Pada dasarnya, garis cantlie yang terdapat mulai dari vena cava sampai kandung empedu telah membagi hati menjadi 2 lobus fungsional, dan dengan adanya daerah dengan vaskularisasi relatif sedikit, kadang-kadang dijadikan batas reseksi. Secara mikroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000 lobuli, setiap lobulus berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi vena sentralis.

Hati adalah organ terbesar dan terpenting di dalam tubuh. Organ ini penting untuk sekresi empedu, namun juga memiliki fungi lain antara lain :
1. Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein setelah penyerapan dari saluran pencernaan.
2. Detoksifikasi atau degradasi zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa asing lainya.
3. Sintesis berbagai macam protein plasma mencakup untuk pembekuan darah dan untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol.
4. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.
5. Pengaktifan vitamin D yang dilaksanakan oleh hati dan ginjal
6. Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang sudah rusak
7. Ekskresi kolesterol dan bilirubin.
Hati tersusun menjadi unit-unit fungsional yang dikenal sebagi lobulus yaitu susunan heksagonal jaringan yang mengelilingi sebuah vena sentral. Hati memiliki bagian terkecil yang melakukan tugas diatas disebut sel hati (hepatosit), sel-sel epithelial sistem empedu dalam jumlah yang bermakna dan sel-sel parenkimal yang termasuk di dalamnya endotolium, sel kupffer dan sel stellata yang berbentuk seperti bintang. Tugas aktifitas fagositik dilakukan oleh makrofag residen yang disebut sel kupffer. Setiap hepatosit berkontak langsung dengan darah dari dua sumber. Darah vena yang langsung datang dari saluran pecernaan dan darah arteri yang datang dari aorta. Darah dari cabang-cabang arteri hepatika dan vena porta mengalir dari perifer lobulus ke dalam ruang kapiler yang melebar disebut sinusoid.
Darah vena memasuki hati melalui hubungan vaskuler yang khas dan kompleks yang dikenal sebagai sistem porta hati. Vena yang mengalir dari saluran cerna tidak secara langsung menyatu pada vena cava inferior akan tetapi vena vena dari lambung dan usus terlebih dahulu memasuki sistem vena porta. Pada sistem ini produk-produk yang diserap dari saluran cerna untuk diolah, disimpan, dan didetoksifikasi sebelum produk produk tersebut kembali ke sirkulasi besar.

Hepar merupakan kelenjar terbesar pada tubuh yang berbentuk baji yang dibungkus oleh jaringan ikat (Glisson’s Capsule), beratnya 1500 gram (1200-1600 gram dan menerima darah 1500 ml permenit, serta mempunyai fungsi yang sangat banyak. Fungsi hepar terutama dapat dibagi menjadi tiga diantara lain dapat memproduksi dan sekresi empedu, berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, serta berperan dalam filtrasi darah, mengeliminasi bakteri dan benda asing yang masuk peredaran darah dari saluran pencernaan. Hepar merupakan satu-satunya organ yang bisa meregenerasi sendiri, jika salah satu bagian diangkat maka sisanya dapat tumbuh kembali ke besar dan bentuk semula.
Hepar mempunyai dua facies (permukaan) yaitu ;
1. Facies diaphragmatika
2. Facies visceralis (inferior)

Facies diaphragmaticaFacies diaphragmatica berbentuk konveks, menempel dipermukaan bawah diaphragma dan dibagi lagi menjadi facies anterior, superior, posterior dan dekstra yang batasan satu sama lainnya tidak jelas, kecuali dimana margo inferior yang tajam terbentuk. Facies visceralis agak datar dan melandai kebawah, kedepan dan ke sebelah kanan dari facies posterior tanpa batas yang jelas. Perbatasan facies anterior dan viseral membentuk margo inferior yang tajam, menyusuri lengkung arkus aortae melintasi epigastrium. Umumnya pembuluh darah besar dan duktus masuk keluar porta hepatis yang terletak di facies visceralis, kecuali v. hepatika yang muncul dari facies posterior.
Dari facies diaphragmatica dan visceralis, lipatan peritoneum menyeberang berturut-turut ke diaphragma lalu turun ke lambung, hal ini menetap dari mesogastrium ventralis dimana bakal hepar berasal dan berkembang.
Sebagian besar facies diaphragma terbungkus oleh peritoneum. Facies anterior dilihat dari depan berbentuk segitiga serta berhubunga dengan diaphragma, paru-paru dan pleura kanan dengan batas :
Superior : diaphragma
Inferior : kartilago kosta ke 6-10 pada sisi kanan dan 6-7 pada sisi kiri.
Sebagian facies ini berada dibelakang angulus kosta dan ditutupi oleh dinding abdomen anterior daerah epigastrium.
Facies superior berbatasan dengan diaphragma bawah jantung dan perikardium pada bagian tengahnya dan bawah pleura dan paru pada sisi-sisinya. Pada lengkung anterior, ligamentum falsiformis terikat pada hepar bagian tengah menuju pada titik dimana ligamentum teres terletak di tepi bebasnya. Titik ini terdapat di sebelah kiri fundus vesika felea. Perlekatan di bagian atas ligamentum falsiformis berjalan kekiri sepanjang permukaan superior sebagai ligamentum triangularis. Lembar ligamentum falsiformis yang kanan berjalan didepan vena kava inferior, dan akan menjadi lapisan atas ligamentum koronarius yang tidak akan terlihat dari depan.
Facies dekstra meluas dari iga ke -7 ke iga ke-11 dengan struktur sebagai berikut
- Sepertiga bawah berbatasan dengan iga dan diaphragma
- Sepertiga tengah dengan iga, pleura dan diaphragma
- Sepertiga atas dengan iga, pleura dan diaphragma.
Facies posterior merupakan kelanjutan permukaan konveksitas superior dan dekstra, yang berlanjut kebawah menjadi facies viseralis atau facies inferior. Struktur yang terdapat pada permukaan ini adalah area nuda, impresio supra renal kanan, alur v. kava inferior, lobus caudatus dan prosesus kaudatus, fisura lig. Venosum, impresio esophagus dan bagian atas gaster, serta tuber omentalis pankreas.

Facies Viseralis

Gambaran utamanya adalah struktur-struktur yang tersusun membentuk huruf H. Pada bagian tengahnya terletak porta hepatis (hilus hepar). Sebelah kanannya terdapat v. kava inferior dan vesika fellea. Sebelah kiri porta hepatis terbentuk dari kelanjutan fissura untuk ligamentum venosum dan ligamentum teres. Vena kava terletak dalam sulkus yang dalam atau kadang-kadang dalam canalis pada bagian cembung facies superior. Di bagian v. kava terdapat area nuda yang berbentuk segitiga dengan v. kava sebagai dasarnya dan sisi-sisinya terbentuk oleh lig. Koronarius bagian atas dan bawah. Puncak segitiga ini (pertemuan lapisan atas dan bawah lig. Koronarium), membentuk lig. Triangularis dekstra. Lapisan bawah ligamentum koronarius terdapat pada batas tumpul antara permukaan difragmatika dan viseral. Disini sebuah llapisan peritoneum menyelimuti kebawah diatas hepatorenal pouch dan ruang paracollic gutter kanan. Bila diikuti terus kekiri perlekatan, lapisan bawah lig. Koronarius akan bertemu dengan lig. Falsiformis. Pertemuan ini ke posterior melalui celah membentuk lig. Venosum. Ligamen-ligamen tersebut membatasi lobus kaudatus hepar. Lobus kaudatus hepar merupakan bagian yang berada pada bursa omentum. Lobus ini melalui diaphragma di sebelah depan aorta thoracalis, disebelah kiri v. kava inferior dan sebelah kanan esophagus.
Porta hepatis adalah hilus hepar dan dilengkapi oleh kedua lapisan omentum minus yang pada sebelah kirinya terikat dengan ligamentum venosum. Porta ini ditempati oleh duktus hepatika dekstra dan sinistra, a. hepatika dekstra dan sinistra serta v. porta. Susunannya dari belakang ke depan adalah vena-arteri-duktus.
Duktus cystikus terletak pada sebelah kanan porta hepatis dan pada tempat ini terdapat beberapa nodus limftikus. Nodus limfatikus ini bersama saraf menempel diantara tepi bebas omentum minus. Di sebelah kanan porta terdapat vesika fellea yang terletak dalam fossa. Leher vesika ini terletak dalam tempat yang lebih tinggi dari fundusnya. Struktur yang ada pada permukaan viseral adalah: porta hepatis, omentum minus yang berlanjut hingga fissura lig. Venosum, impresio ginjal kanan dan glandula supra renal, bagian kedua duodenum, fleksura kolli dekstra, vesika fellea, lobus kuadratus, fissura ligamentum teres dan impresio gaster.

Stabilitas
Hepar dipertahankan pada tempatnya oleh :
Vena hepatica dan vena cava inferior. Seluruh vena hepatica terletak intra hepatika terletak intra hepatik dan masuk kedalam vena cava inferior ketika melewati sulkus di facies posterior hepar.
Perlekatan lig. Triangularis kiri dan lig. Teres.
3. Organ visera dibawahnya (gaster dan fleksura hepatika kolon).
Hepar dihubungkan dengan dinding abdomen dan diaphragma oleh 5 ligamen yaitu :
Lig. Falsiformis
Lig. Koronarius
Lig. Triangularis kanan dan kiri
Lig. Fibrosa (terbentuk dari embriogenik vena umbilikalis)

Proyeksi permukaan hepar

Hepar diproyeksikan pada dinding anterior abdomen setinggi xiphisternum. Batas superior kiri adalah sic V, 7-8 cm dari linea mediana dan kekana pada sic V melengkung ke bawah membentuk batas kanan , dari iga 7 hingga 11 pada linea midaksilaris.

Lobus - lobus hepar
Lobus-lobus hepar adalah lobus sinistra, kaudatus, kuadratus dan dekstra. Secara anatomis, pada sisi anterosuperior oleh lig. Falsiformis dibagi menjadi lobus dekstra dan sinistra. Pada sisi posterior, lobus kaudatus terletak diantara v . cava inferior dan fissura lig. Venosum . Lobus ini memiliki prosessus kaudatus ( berupa ismus jaringan hepar ) yang menghubungkannya dengan lobus dekstra. Lobus kuadratus terletak antara fossa vesika fellea dan fissura lig. Teres.
Secara fungsional, lobus kaudatus dan lobus kuadratus termasuk lobus sinistra karena pendarahannya berasal dari cabang – cabang a. hepatika sinistra dan v. porta serta menyalurkan empedu ke duktus hepatikus sinistra.

Segmen – segmen HeparBerdasarkan pendarahannya dan drainase empedu, hepar dibagi lagi menjadi kiri medial, kiri lateral, kanan anterior dan kanan posterior. Bagian kanan dan kiri dipisahakan oleh v. kava inferior dan fossa vesika fellea pada facies posterior dan oleh sisi kanan lig. Falsimorfis pada permukaan anterior.
Segmen kiri lateral adalah lobus sinistra dengan segmen kiri medial adalah lobus kaudatus dan sebagian besar kuadratus dengan fisura lig. Venosum dan lig. Teres membatasi lobus satu dengan yang lainnya.
Batas kanan anterior dan kanan posterior merupakan garis yang berjalan oblik dari permukaan anterior lobus dekstra ke sulkus v. kava. Berdasarkan perdarahan dan drainase empedu, hepar dibagi menjadi kiri medial, kiri lateral, kanan anterior dan kanan posterior. Bagian kanan dan kiri dipisahkan lagi oleh v. kava inferior da fossa vesika fellea pada facies posterior dan oleh sisi kanan lig. Falsiformis pada permukaan anterior. Segmen kiri lateral adalah lobus sinistra dengan segmen kiri medial adalah lobus kaudatus dan sebagian besar kuadratus dengan fisura lig. Venosum dan lig. Teres membatasi lobus satu dengan yang lainnya. Batas kanan anterior dan kanan posterior merupakan garis yang berjalan oblik dari permukaan anterior lobus dekstra ke sulkus v. kava.

Perdarahan
Aliran darah dari seluruh traktus gastrointestinal dibawa menuju ke hepar oleh v. porta hepatis. Cabang dari vena ini berjalan diantara lobulus dan berakhir di sinusoid. Oksigenasi darah disuplai oleh arteri hepatica. Darah meninggalkan hepar melalui v. sentralis dari setiap lobulus yang mengalir melalui v. hepatica.
Vena hepatika
Satu dari beberapa vena pendek yang berasal dari lobus hepar sebagai cabang
kecil. Vena ini mengarah langsung menuju v. kava inferior,mengalirkan darah
dari hepar.
Vena cava inferior
Terbentuk dari bersatunya v. iliaka komunis kanan dan kiri, mengumpulkan darah dari bagian tubuh dibawah diaphragma dan mengalir menuju atrium kanan jantung
Arteri hepatika
Arteri ini merupakan cabang dari truncus coeliacus (berasal dari aorta abdminalis) dan mensuplai 20 % darah hepar.
Vena porta hepatis
Pembuluh darah yang mengalirkan darah yang berasal dari seluruh traktus gastrointestinal. Pembuluh ini mensuplai 80 % darah hepar.
Hepar menrima darah dari dua sumber : arterial dan vena. Perdarahan arterial dilakukan oleh a. hepatika yang bercabang menjadi kiri dan kanan dalam porta hepatis (berbentuk Y). Cabang kanan melintas di posterior duktus hepatis dan dihepar menjadi segmen anterior dan posterior. Cabang kiri menjadi medial dan lateral. Kadang-kadang a. hepatika komunis muncul dari a. mesenterika superior atau a. gastrika sinistra disebut a. hepatika abberans. Mereka ini dapat menggantikan cabang-cabang normal atau merupakan tambahan. Yang paling umum dijumpai adalah a. hepatika sinistra dari a. gastrika sinistra.
Darah vena dibawa ke hepar oleh v. porta yang didalam porta hepatis terbagi menjadi cabang kanan dan kiri. Vena ini mengandung darah yang berisi produk-produk digestif dan dimetabolisme oleh sel hepar. Hepar sebelah kiri dan kanan tidak mempunyai hubungan arterial. Jika terpaksa dilakukan ligasi pada salah satu cabang a. hepar, maka suplai darah dialkukan oleh anastomosis afienicus yang cukup memberikan kolateralisasi. Dari v. porta darah memasuki sinusoid-sinusoid hati lalu menuju ke lobulus-lobulus hepar untuk mencapai sentralnya. Darah arteri dan vena bergabung dalam sinusoid dan masuk kedalam vena sentral dan berakhir pada v. hepatika. Terdapat tiga vena utama yaitu: medial (terbesar), dekstra dan sinistra.

Drainase limfatikAliran limfatik hepar menuju nodus yang terletak pada porta hepatis (nodus hepatika). Jumlahnya sebanyak 3-4 buah. Nodi ini juga menerima aliran limfe dari vesika fellea. Dari nodus hepatika, limpe dialirkan (sesuai perjalanan arteri) ke nodus retropylorika dan nodus seliakus. Pada kasus karsinoma pylorus dapat terjadi metastasis retrograd ke nodus hepatika. Area nuda hepar berhubungan dengan nodus limfatius ekstra peritoneal yang mengalir ke mediastinum.

PersarafanPersarafan dilakukan oleh :
N. simpatikus : dari ganglion seliakus, berjalan bersama pembuluh darah pada lig. hepatogastrika dan masuk porta hepatis
N. Vagus : dari trunkus sinistra yang mencapai porta hepatis mneyusuri kurvatura minor gaster dalam omentum.

StrukturSecara mikroskopis hepar tersusun dari lobulus-lobulus hepar yang berbentuk heksagonal dengan v. sentral di tengahnya. Dari vena sentral, sel-sel hepatosit dan sinusoid tersusun radier ke lateralnya. Antara dua lobulus yang berdekatan terdapat kanalis porta yang berisi a. hepatika, v. porta dan duktus biliaris. Kedua struktur tersebut membentuk asinus yang merupakan unit fungsional hepar. Jika terdapat aliran darah maka perjalannya dari arah kanalis porta hepatis dan akan berakhir pada v. sentral.Rongga sinusoid dibatasi oleh sel-sel endotelial dengan rongga-rongga interseluler yang memungkinkan plasma mengalir keluar untuk nutrisi sel-sel hati. Sel-sel endothelia ini mempunyai kemampuan fagositik, berisi sel Kupferr sistem retikuloendothelial.

Aplikasi klinisBiopsi jarum dilakukan melalui ruang interkostalis 8 atau 9 linea mid aksilaris. Jarum akan lewat dibawah paru-paru tetapi sejajar sudut kostodiaphragma dari pleura sebelum melewati diaphragma menuju hepar. Jarum tidak boleh masuk lebih dari 6 cm untuk menghindari vena kava inferior. Kesalahan prosedur dapat mengenai ginjal, kolon, pankreas, serta dapat menyebabkan pneumothorax.
Lobektomi kanan adalah mengangkat jaringan hepar sepanjang bagian kiri vesika fellea sampai sisi kanan vena kava inferior, ligasi pembukuh darah serta duktus, sehingga lobus kanan dan vesika fellea dapat diangkat. Lobektomi kiri adalah mengangkat lobus kiri dengan membuang lobus kaudatus serta lobus kuadratus, tanpa mengangkat vesika fellea. Penting untuk dijaga adalah a. hepatika dekstra.
Pada transplantasi hepar, setelah mengangkat hepar pasien , v. kava inferior donor disambung dengan v. kava inferior pasien, tetapi diklem, diikuti penyambungan v. porta dan dilakukan sirkulasi darah mulai dari v. kava inferior donor sebelum bergabung dengan v. kava pasien. Klem v. kava baru dibuka setelah sirkulasi porta lancar. Faktor penting kesuksesan transplantasi hepar adalah viabilitas duktus biliaris.


Hepatitis (Radang Hati)
Gangguan Fungsi Hati atau Hepatitis adalah peradangan pada hati, dapat disebabkan karena minum alkohol berlebihan dan penyalahgunaan obat-obatan atau terlalu banyak dosis. Bisa juga terinfeksi virus hepatitis yang dapat dapat menyebabkan kompliskasi pada organ hati.
Hepatitis A
Timbul kerusakan berat pada jaringan organ hati seeara mendadak yang disebabkan karena virus hepatitis A yang ada di air yang kotor, kerang atau juga ternak.
Hepatitis B
Timbulnya kerusakan pada jaringan organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang umumnya terdapat pada orang dewasa. Dan jika sistem kekebalan tubuh kita menurun virus ini dapat aktif dalam tubuh. Bisa menular lewat kontak darah, keringat dan air liur.
Hepatitis C
Kerusakan organ hati karena terinfeksi Virus hepaptitis C yang biasanya ditularkan seeara langsung dari satu orang ke orang yang lain lewat darah atau jarum suntik, atau ibu hamil pada janinnya.
Gejalanya:
  • Lemah, letih, lesu dan nyeri otot.
  • Demam ringan.
  • Mual, kurang nafsu makan dan tubuh menguning (mata, kulit menguning).
  • Air kencing berwarna gelap, kotoran pucat, kadang-kadang gejala sangat ringan seperti Flu.
Penyakit Kuning (Jaundice)
Penderita baik dewasa maupun anak-anak dengan kulit dan mata yang kuning. Sakit kuning merupakan gejala awal pada gangguan fungsi liver (hati), penyumbatan saluran empedu atau disebabkan obat-obatan yang mengganggu fungsi hati.
Atau pada saat adanya ganggguan metabolisme bilirubin (substansi yang diproduksi pecahan sel darah merah)
Gejalanya:
Warna kuning yang timbul pada mata, kulit. Disertai demam, cepat lelah dan pusing juga bisa disertai pingsan.
Penyebabnya :
Warna kuning yang timbul pada kulit dan mata disebabkan karena meningkatnya kadar bilirubin dalam tubuh sehingga mengganggu kerja organ liver.
Sirosis Hati (Pengerasan Organ Hati)
Penyakit hati kronik yang dianggap dalam dunia kedokteran penyakit irreversible, ditandai dengan kerusakan pada jaringan hati. Namun masih dapat diusahakan perbaikan untuk menunda proses kerusakan lebih lanjut.
Gejalanya :
  • Kembung, banyak angin di perut, nyeri pada daerah ulu hati.
  • Perut mengeras dan membesar.
  • Demam dan meriang juga sulit untuk bergerak
Penyebabnya:
  • Kerusakan pada sel hati karena kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan dan minuman beralkohol.
  • Infeksi oleh virus atau bakteri.
  • Adanya sel tumor atau kanker yang semakin merusak jaringan sel hati sehingga menghambat kerja organ liver.
  • Penumpukan racun dalam tubuh yang berlebihan dan kurang istirahat.
Pencegahannya:
Istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi. Hindari minum alkohol berlebih dan ketergantungan terhadap obat-obatan. Jagalah kebersihan tangan dan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar